Kamis, 18 Oktober 2012


Kategori: Ilmu Keperawatan

Tindakan Keperawatan : Pengambilan Darah Vena
Metode Pengajaran : Experiental
Tempat Kegiatan : Laboratorium
Oleh  : restu

Pra Praktik
1. Pengajar memulai perkuliahan dengan mengucapkan salam
2. Pengajar menjelaskan praktik yang akan dilaksanakan mulai dari  menjelaskan prosedur sampai pendokumentasian tindakan
3. Pengajar menjelaskan tujuan pengambilan darah Vena.
4. Pengajar menyebutkan alat – alat yang digunakan seperti Handscoon, spuit dan needle steril, alcohol pad, pengalas, torniquit, nerbeken, plester dan gunting.
Praktik
1. Pengajar meminta salah satu mahasiswa untuk dijadikan sebagai pasien
2. Pengajar meminta mahasiswa untuk berbaring di tempat tidur
3. Pengajar menjelaskan tentang identifikasi pasien, menjelaskan prosedur dan menyiapkan lingkungan.
4. Pengajar membuka bungkus spuit dan menyiapkan spuit
5. Pengajar menentukan lakosi vena yang akan ditusuk
6. Pengajar meletakkan pengalas di bawah area penusukan
7. Pengajar memakai handscoon
8. Pengajar memasang torniquit
9. Pengajar mendisinfeksi lokasi penusukan.
10. Pengajar melakukan penusukan
11. Pengajar mengambil darah 1 cc (sesuai yang diperlukan)
12. Pengajar melepaskan torniquit
13. Pengajar mencabut jarum dengan hati – hati
14. Pengajar menekan bekas tusukan jarum dengan alcohol pad dan memplasternya
15. Pengajar membereskan alat – alat
16. Pengajar membuka handscoon
17. Pengajar selesai melakukan / memperagakan cara mengambil darah Vena
18. Pengajar menjelaskan bahwa pendokumentasian wajib dilakuakan setelah melakukan tindakan keperawatan
19. Pengajar mempersilakan bagi mahasiswa untuk bertanya
20. Pengajar mempersilakan kepada para mahasiswa untuk berpasangan dan melakukan tindakan mengambil darah vena pada area lengan, secara bergantian
21. Pengajar mengobservasi praktik yang dilakukan mahasiswa.
22. Pengajar menjelaskan bahwa komunikasi kepada pasien wajib dilakukan sebelum, selama dan sesudah prosedur.
23. Pengajar mempersilahkan komentar dari mahasiswa serta pertanyaan
24. Pengajar mengakhiri praktik laboratorium pengambilan darah vena dan mengucapkan salam.

Sabtu, 22 September 2012

KEGUNAAN VITAMIN DAN MINERAL UNTUK TUBUH KITA

Protein. Protein berfungsi untuk pertumbuan sel dan fungsi otak serta perlindungan terhadap infeksi. Asam amino yang merupakan komponen protein berperan sebagai neurotransmitter atau bahan zat penghantar rangsang saraf dan mempengaruhi perilkau, seperti emosi, kontrol diri, dan konsentrasi. Asam amino esensial adalah jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh namun tubuh justru tidak dapat memproduksi sendiri dan diperoleh dari asupan makanan, contohnya antara lain adalah cystin dan lysine. Lemak. Secara kimia, otak banyak memiliki lapisan membran lemak. Agar otak dapat berfungsi degnan baik diperlukan asam lemak omega 3 dan omega 6. Penelitian dari bagian gizi masyarakat Universitas Indonesia memberikan kesimpulan bahwa asam lemak omega 3 dan omega 6 yang terdapat dalam ASI, minyak ikan, dan ikan, mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kecerdasan anak.

Omega 3. Asam alfa linolenat termasuk dalam kelompok asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang (Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid= LC-PUFA). LC-PUFA merupakan pembuat utama sistem saraf. Kekurangan (defisiensi) omega 3 akan menyebabkan adanya gangguan pada sistem penglihatan, daya ingat, gangguan perilaku, dan kekebalan tubuh. Omega 3 terdapat pada brokoli, bayam, daun selada, unggas, dan beberapa jenis ikan, seperti tuna, salmon, sardin, mackerel, dan herring.

Omega 6. Asam alfa linoleat ini juga merupakan LC-PUFA. Omega 6 ini diubah menjadi asam arakhidonat (AA). AA berfungsi sebagai penghantar rangsang antarsel saraf dan membantu perkembangan otak. Omega 6 dapat ditemui pada minyak kedelai.
Karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber zat energi. Energi sangat dibutuhkan otak sebagai sumber energi sel-sel otak dan pembentukan “kabel” saraf otak untuk proses berpikir. Karbohidrat juga berperan untuk menangkap dan menyimpan data dalam memori otak. Sumber karbohidrat mudah ditemui di bahan makanan pokok, seperti nasi, roti, gandum, dan biskuit.
Vitamin. Vitamin,khususnya vitamin A berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dan balita serta pembentukan dan pengembangan fungsi sel-sel otak seperti membantu pembentukan dan pertumbuhan sel saraf. Vitamin A banyak terdapat pada wortel, hati sapi, hati ayam, jeruk, dan bayam. Begitu juga dengan vitamin B6 yang berperan dalam membantu proses metabolisme asam amino (protein) yang merupakan salah satu komponen pentuk otak. Proses pembentukan neurotransmitter juga dibantu oleh vitamin itu.
Asam Folat. Atau ada juga yang menyebutnya vitamin B9 sangat berperan penting dalam mencegah kelainan seperti otak tidak berkembang (anensefali). Beberapa bahan makanan yang mengandung asam folat adalah hati sapi, bayam, brokoli, pisang, susu, gandum, kuning telur ayam, jus jeruk, dan kacang almond.
Mineral. Mineral adalah unsur pelengkap yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah sodium, potasium, kalsium, besi, seng, iodium, dan klorida yang berperan dalam pembentukan neurotransmitter. Mineral lain yaitu zat besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan myelin (selaput lemak pelindung saraf). Zat besi juga berguna untuk kecepatan penghantaran saraf, pemrosesan informasi dan kecerdasan.
Vitamin A
sumber vitamin A =
susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
Manfaat : Untuk memproduksi sel-sel otak pada protein. Akibat defisiensi : Depresi dan apati(kelesuan). pada anak-anak bisa menghambat perkembangan otak
Thiamin (Vitamin B-1)
sumber yang mengandung vitamin B1 =
gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
Membantu dalam memproses energi dari glukosa dan protein. Penting utnuk fungsi syaraf. Selain itu, Thiamin dapat meningkatkan kemampuan dalam mecahkan masalah. Akibat Defesiensi: Keletihan, lemah daya ingat, kekacauan mental, penyimpangan perilaku, cepat marah.
Riboflavin (Vitamin B-2)
sumber yang mengandung vitamin B2 =
sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.
Manfaat : menjaga keutuhan myelin(substansi yang menyelubungi urat syaraf dan menyampaikan informasi), membantu menyediakan energi untuk otak. Akibat Defisiensi: Menghambat perkembangan otak pada anak-anak dan menyebabkan masalah prilaku.
Niacin (Vitamin B-3)
Sumber yang mengandung vitamin B3 =
buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya manfaat : Berperan membantu otak dalam memproduksi zat-zat kimia penting dan membantu pembuatan protein. Akibat defisiensi: Cepat marah, mudah letih, daya konsentrasi lemah, perasaan tak menentu dan sulit tidur.
Vitamin B5
- sumber yang mengandung vitamin B5 =
daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 =
otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain.
Pyridoxine (Vitamin B-6)
sumber yang mengandung vitamin B6 =kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.Manfaat: Membantu otak memproduksi zat-zat kimia penting, berperan dalam pembuatan protein. Akibat defesiensi: Cepat marah, mudah letih, daya konsentrasi lemah, kebiasaan tidur yang buruk, dan lemah daya ingat.
Cyanocobalamin (Vitamin B12)
- sumber yang mengandung vitamin B12 =
telur, hati, daging, dan lainnya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 =
kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya
Vitamin C
sumber yang mengandung vitamin C =
jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya.
Manfaat: membantu dalam penggunaan protein dan meningkatkan penyerapan zat besi yang dibutuhkan. Akibat defisiensi: mudah letih, depresi, tidak tahan terhadap panas atau dingin atau perubahan-perubahan dalam tekanan udara; hipersensitif.
Vitamin D :
sumber yang mengandung vitamin D =
minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
Fungsinya:
- Menyerap dan memanfaatkan fosfor dan kalsium
- Pertumbuhan dan perkembangan gigi dan gusi
- Melindungi kelemahan otot.
Vitamin E :
sumber yang mengandung vitamin E =
ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb
Fungsinya:
- Antioksidan untuk mencegah kanker dan penyakit jantung
- Meningkatkan kesuburan
- Mencegah sel oleh zat-zat radikal bebas
- Menjaga kesehatan saraf dan otot
- Meningkatkan pembekuan darah secara normal
Vitamin K :
sumber yang mengandung vitamin K =
susu, kuning telur, sayuran segar, dkk.
Fungsinya:
- Pembeku darah
- Pembentukan dan perbaikan tulang secara benar
Kalsium :
- Untuk pembentukan tulang dan gigi.
Folid Acid
Manfaat: membantu pembuatan zat-zat didalam otak yang penting untuk penyimpanan data dalam daya ingat. Akibat defisiensi: kelesuan, lemah daya ingat, cepat marah, suka menyendiri, proses intelektual lemah.
Magnesium
manfaat: Membantu penyediaan energi untuk otak. Akibat defisiensi: cepat marah, gelisah, lesu, depresi, dan bingung.
Iron
Manfaat: membantu otak untuk memproses nutrisi-nutris yang dibutuhkan untuk aktivitas otak serta membantu proses neurotransmiter. Akibat defisisensi: penyimpangan prilaku, tak acuh, lemah daya konsentrasi, lemah daya ingat.
Zinc
Manfaat: dibutuhkan oleh semua reaksi di otak; membantu produksi zat-zat kimia penting dan protein di dalam otak; berperan membentuk energi dari glukosa dan protein. Akibat defisiensi: kelesuan, cepat marah, kebiasaan makan yang buruk, anoreksia, keletihan, obesitas, bingung.
Chromium
Manfaat: penting untuk metabolisme glukosa (hampir seluruh fungsi otak manusia bergantung pada glukosa sebagai sumber energi) Akibat defisiensi: lemah daya konsentrasi, lemah daya ingat, perasaan tak menentu, rasa letih.
Potassium
Manfaat: dibutuhkan untuk fungsi neurotransmiter. Akibat Defisiensi: rasa lemah, hilang nafsu makan, pola pikir irasional.
Boron
Manfaat: meningkatkan daya ingat, kordinasi tangan-mata, dan kebugaran. Akibat Defisiensi: lemah daya ingat, rasa letih, rasa lesuh, dan kordinasi tangan-mata yang buruk.
Selenium :
- Antioksidan untuk menghalangi lipid atau lemak
- Bila dikombinasikan dengan vit E melindungi pembentukan radikal bebas dan membantu membentuk antibodi
- Mencegah pembentukan berbagai tipe tumor tertentu.
Vitamin
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik.
Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah.
Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin. Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda.
Anak-anak, orang tua, orang yang menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-hari.
Vitamin dibedakan menjadi dua jenis: vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E dan K) dan vitamin yang larut dalam air (B dan C).
Jika konsumsi vitamin yang larut dalam lemak berlebih, kelebihannya dapat disimpan dalam tubuh manusia, sedangkan untuk vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan (ekskresi).
Hal inilah yang membuat kelebihan vitamin yang larut dalam lemak kadang-kadang dapat menyebabkan gejala keracunan yang jarang terjadi pada vitamin yang larut dalam air. Sebaliknya, gejala defisiensi (kekurangan) lebih sering terjadi pada vitamin yang larut dalam air karena vitamin ini tidak dapat disimpan di dalam jaringan tubuh.
Gejala defisiensi bervariasi dari tingkat masalah kecil, seperti sakit kepala, masalah-masalah kulit atau hilangnya nafsu makan sampai penyakit–penyakit yang serius misalnya beri-beri yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau kudisan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam jangka waktu yang panjang. Bagaimanapun defisiensi yang serius ditemukan di negara-negara berkembang. Namun demikian, konsumsi vitamin yang hampir sampai pada tahap optimum juga terjadi pada beberapa bagian grup populasi.
Vitamin ditemukan di berbagai jenis makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, sereal (biji-bijian), daging, ikan dan produk-produk susu. Kadar vitamin termasuk penyimpanan dan pengolahannya tergantung dari jenis makanan itu sendiri. Penyimpanan dan pengolahan yang lama akan mengurangi kadar vitamin di dalam makanan.
Vitamin yang larut dalam air
Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Gejala kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan.
Keracunan
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.
Vitamin C
Kebutuhan
RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari
Sumber-sumber utama
Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.
Gejala kekurangan
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
Keracunan
Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal.
Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Bagian berikut memberikan gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini.
Vitamin A
Kebutuhan
Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A yang disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A.
Fungsi
Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun, jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Keracunan
Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah otot.
Vitamin D
Kebutuhan
Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5 mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan.
Sumber-sumber Utama
Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D.
Fungsi
Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.
Gejala kekurangan
Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
Keracunan
Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.
Vitamin E
Kebutuhan
RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar.
Fungsi
Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru.
Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis.
Keracunan
Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.
Vitamin K
Kebutuhan
Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.
Sumber-sumber utama
Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
Fungsi
Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.
Gejala Kekurangan
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Keracunan
Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otaki
1. 1. Mineral
(krauset.al 1959)
Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu frase yang terdapat dalam alam. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk :
• Lempeng
• Tiang
• Limas
• Kubus
Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur mineral. Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (mis kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu

Kamis, 07 Juni 2012

Tanda-tanda Vital (TTV)

 Tanda-tanda vital
 
Tanda-tanda vital  adalah pengukuran tanda-tanda fungsi vital tubuh yang paling dasar. Tanda vital utama antara lain :
                       
1.      Tekanan darah 
A.     Pengertian
Tekanan darah adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding arteri,  Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa, dan ukuran serta fleksibilitas dari arteri,  diukur dengan alat pengukur tekanan darah dan stetoskop. Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada aktivitas, suhu, makanan, keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan obat-obatan.

Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan darah. Angka  yang lebih tinggi, adalah tekanan sistolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Angka yang lebih rendah, adalah  tekanan diastolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung beristirahat dan pengisian darah. Baik tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai “mm Hg” (milimeter air raksa). Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut. Di Indonesia, tekanan darah biasanya diukur dengan tensimeter air raksa.

Jumlah tekanan darah yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
- Bayi usia di bawah 1 bulan     : 85/15 mmHg
- Usia 1 - 6 bulan                      : 90/60 mmHg
- Usia 6 - 12 bulan                    : 96/65 mmHg
- Usia 1 - 4 tahun                      : 99/65 mmHg
- Usia 4 - 6 tahun                      : 160/60 mmHg
- Usia 6 - 8 tahun                      : 185/60 mmHg
- Usia 8 - 10 tahun                    : 110/60 mmHg
- Usia 10 - 12 tahun                  : 115/60 mmHg
- Usia 12 - 14 tahun                  : 118/60 mmHg
- Usia 14 - 16 tahun                  : 120/65 mmHg
- Usia 16 tahun ke atas : 130/75 mmHg
- Usia lanjut                              : 130-139/85-89 mmHg

Seseorang dikategorikan hypertensi berdasarkan tekanan darahnya adalah:
* Hypertensi rendah : 140 - 159/ 90-99 mmHg
* Hypertensi sedang : 160 - 169/100-109 mmHg
* Hypertensi berat    : 180 - 209/110-119 mmHg

Seseorang dikatakan hypotensi  berdasarkan tekanan darahnya adalah :
 * jika tekanan darahnya lebih kecil dari 110/70 mmHg

Tempat untuk mengukur tekanan darah seseorang adalah:
* Lengan atas
* Pergelangan kaki

B.     Indikasi
·        Menilai pola hidup serta identifikasi factor-faktor resiko kardiovaskuler lainnya.Jika hasil pengukuran darah berada di atas normal, maka klien tersebut mempunyai tekanan darah yang tinggi atau hipertensi. Hipertensi dapat mengakibatkan kerusakan berbagai organ target seperti otak, jantung, ginjal, aorta, pembuluh darah perifir dan retina.

C.     Kontraindikasi
·        Hindari penempatan manset pada lengan yang terpasang infus, terpasang shun arterivena, lenan yg mengalami fistula, trauma dan tertutup gip atau balutan
·        Pergelangan kaki bagian atas
·        Hipotensi akan terjadi bila kondisi tekanan darah klien berada di bawah normal. Hipotensi dapat mengakibatkan stroke dan bahkan mengakibatkan kematian.
·        Tidak boleh melakukan pengukuran tekanan darah lebih dari 3 kali sehari.
                                                                                        
D.     Pelaksanaan
1.       Alat dan bahan
·        Sfigmomanometer (tensimeter) yang terdiri dari
§         manometer air raksa + klep penutup dan pembuka
§         manset udara
§         slang karet
§         pompa udara dari karet + sekrup pem¬buka dan penutup
·        Stetoskop
·        Buku catatan tanda vital
·        Pena

2.      Cara kerja
A.     Cara palpasi
·        Jelaskan prosedur pada klien.
·        Cuci tangan.
·        Atur posisi pasien (manusia coba).
·        Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi telentang.
·        Lengan baju di buka.
·        Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti  (jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar)
·        Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinister
·        Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba
·        Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih tinggi dari titik radialis   tidak teraba
·        Letakkan diafragma stetoskop di atas nadi brakhialis dan kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
·        Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba kembali. Nilai ini menunjukkan tekanan sistolik secara palpasi.
·        Catat hasil.
·        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

B.     Cara auskultasi
·        Jelaskan prosedur pada klien.
·        Cuci tangan.
·        Atur posisi pasien (manusia coba).
·        Letakkan lengan yang hendak diukur da¬lam posisi telentang.
·        Buka lengan baju.
·        Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan ter¬lalu ketat maupun terlalu longgar).
·        Tentukkan denyut nadi arteri radialis deks¬tra/sinistra.
·        Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba.
·        Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg dari titik radialis tidak teraba.
·        Letakkan diafragma stetoskop di atas arteri brakhialis dan dengarkan.
·        Kempeskan balon udara manset secara per¬lahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
·        Catat tinggi air raksa manometer saat per¬tama kali terdengar kembali denyut.
·        Catat tinggi air raksa pada manometer:
§         Suara Korotkoff I: menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi
§         Suara Korotkoff IV/V: menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara auskultasi.
·          Catat hasilnya pada catatan pasien.
·          Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

 Termometer


2.      Nadi
A.  Pengertian
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung.
Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per menit. Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung, tetapi juga mengkaji irama jantung dan kekuatan denyut jantung.

Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop.

Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita suatu penyakit, cedera, dan emosi.
Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
- Bayi baru lahir                                    : 140 kali per menit
- Umur di bawah umur 1 bulan  : 110 kali per menit
- Umur 1 - 6 bulan                                : 130 kali per menit
- Umur 6 - 12 bulan                              : 115 kali per menit
- Umur 1 - 2 tahun                                : 110 kali per menit
- Umur 2 - 6 tahun                                : 105 kali per menit
- Umur 6 - 10 tahun                              : 95 kali per menit
- Umur 10 - 14 tahun                            : 85 kali per menit
- Umur 14 - 18 tahun                            : 82 kali per menit
- Umur di atas 18 tahun             : 60 - 100 kali per menit
- Usia Lanjut                                         : 60 -70 kali per menit

Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi.
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.

Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah:
- Ateri radalis                : Pada pergelangan tangan
- Arteri temporalis         : Pada tulang pelipis
- Arteri caratis              : Pada leher
- Arteri femoralis           : Pada lipatan paha
- Arteri dorsalis pedis    : Pada punggung kaki
- Arteri politela : pada lipatan lutut
- Arteri bracialis            : Pada lipatan siku
- Ictus cordis                : pada dinding iga, 5 – 7
                    
B.   Indikasi
·        Secara rutin bersamaan dengan pengukuran suhu, tekanan darah dan respirasi
·        Sewaktu diperlukan
·        Atas instruksi dokter
·        Pada waktu pasien akan, sedang, sesudah dioperasi

C.  Kontraindikasi
·        Jika pengukuran denyut nadi yang dilakukan oleh pelayan kesehatan dibawah normal.

D.  Pelaksanaan
1.       Alat dan bahan
·        Arloji (jam) atau stopwatch
·        Buku catatan nadi
·        Pena

2.       Cara kerja
·        Jelaskan prosedur pada klien
·        Cuci tangan
·        Atur posisi pasien (manusia coba)
·        Letakkan kedua lengan telentang di sisi tubuh
·        Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
·        Periksa denyut nadi (arteri) dengan meng¬gunakan ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Tentukan frekuensinya per menit dan keteraturan irama, dan kekuatan denyutan.
·        Catat hasil.
·        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Stetoskop


3.      Suhu
A.  Pengertian        
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan jantung. Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur atau istirahat. Kondisi hipertermia dapat meningkatkan denyut nadi sebanyak 15 – 20 kali per menit setiap peningkatan suhu 1 derajat celcius.

Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah. Keseimbangan suhu harus diatur dalam pembuangan dan penyimpanannya di dalam tubuh yang diatur oleh hipotalamus.

Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang secara ketat dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi. Suhu tubuh normal seseorang bervariasi, tergantung pada jenis kelamin, aktivitas, lingkungan, makanan yang dikonsumsi, gangguan organ, waktu. Suhu tubuh normal, menurut American Medical Association, dapat berkisar antara 97,8˚F atau setara dengan 36,5˚C sampai 99˚F atau 37,2˚C.

Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36˚C - 37,5˚C
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hypopermia), jiak suhu tubuhnya < 36˚C
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika:
- Demam : Jika bersuhu 37,5 ˚C - 38˚C
- Febris : Jika bersuhu 38˚C - 39˚C
- Hypertermia : Jika bersuhu > 40˚C

Suhu tubuh seseorang dapat diambil melalui :                                     
a.                                                                                                                        Oral
Suhu dapat diambil melalui mulut baik menggunakan termometer kaca klasik atau yang lebih modern termometer digital yang menggunakan probe elektronik untuk mengukur suhu tubuh.
b.      Dubur
Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakan termometer gelas atau termometer digital) cenderung 0,5-0,7˚ lebih tinggi daripada ketika diambil oleh mulut.
c.       Aksilaris
Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan menggunakan termometer gelas atau termometer digital. Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-0,4˚ lebih rendah daripada suhu yang diambil oleh mulut.
d.      Telinga
Termometer khusus dengan cepat dapat mengukur suhu gendang telinga, yang mencerminkan suhu inti tubuh (suhu dari organ-organ internal).
Mungkin suhu tubuh abnormal karena
demam (suhu tinggi) atau hipotermia (suhu rendah). Demam ditandai ketika suhu tubuh meningkat di atas 37˚C secara oral  atau 37,7˚C melalui dubur, menurut American Medical Association. Hipotermia didefinisikan sebagai penurunan suhu tubuh di bawah 35˚C.

B. Indikasi
·        Pada pasien baru
·        Menurut peraturan rumah sakit secara rutin 3 kali sehari (06.00, 12.00, 18.00)
·        Sewaktu-waktu bila pasien demam, sesudah menggigil, atas instruksi dokter
·        Bersamaan dengan pengukuran tekanan darah, denyut, dan respirasi.

C.  Kontraindikasi
·        Pengukuran Suhu Oral
§         Klien tidak kooperatif
§         Bayi atau toodler
§         Tidak sadar
§         Dalam keadaan menggigil
§         Oang yang biasa bernafas dengan mulut
§         Pembedahan pada mulut
§         Pasien tidak bisa menutup mulut
·        Pengukuran Suhu Rektal
§         Diare
§         Pembedahan rectal
§         Clotting disorders
§         Hemorrhoids
·       Pengukuran Suhu Aksial
§        Diare
§        Pembedahan aksial
§        Clotting disorders
§        Hemorrhoids

D.  Pelaksanaan
1.        Alat dan bahan
·        Termometer
·        Tiga buah botol
§         botol pertama berisi larutan sabun
§         botol kedua berisi larutan desinfektan
§         botol ketiga berisi air bersih
·        Bengkok
·        Kertas/tisu
·        Vaselin
·        Buku catatan suhu
·        Sarung tangan

2.        Cara kerja
a.       Pemeriksaan suhu oral
·        Jelaskan prosedur kepada klien
·        Cuci tangan
·        Gunakan sarung tangan
·        Atur posisi pasien
·        Tentukan letak bawah lidah
·        Turunkan suhu termometer dibawah anatara 34˚C – 35˚C.
·        Letakkan termometer dibawah lidah sejajar dengan gusi
·        Anjurkan mulut dikatupkan selama 3 – 5 menit
·        Angkat termometer dan baca hasilnya
·        Catat hasil
·        Bersihkan termometer dengan kertas / tissue
·        Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
·        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
b.      Pemeriksaan suhu aksila
·        Jelaskan prosedur kepada klien
·        Cuci tangan
·        Gunakan sarung tangan
·        Atur posisi pasien
·        Tentukan letak aksila (Ketiak) dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tissue
·        Turunkan suhu termometer dibawah anatara 34˚C – 35˚C.
·        Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi diatas dada (mendekap dada)
·        Setelah 3 – 5 menit, angkat termometer dan baca hasilnya
·        catat hasil
·        Bersihkan termometer dengan kertas / tissue
·        Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
·        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
c.       Pemeriksaan suhu rectal
·        Jelaskan prosedur kepada klien
·        Cuci tangan
·        Gunakan sarung tangan
·        Atur posisi pasien dengan posisi miring
·        Pakaian diturunkan sampai dibawah glutea (dibawah pantat)
·        Tentukan letak rektal, lalu oleskan vaseline
·        Turunkan suhu termometer dibawah anatara 34˚C – 35˚C.
·        Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien, masukkan thermometer kedalam rektal dengan perlahan-lahan, jangan sampi berubah posisi dan ukur suhu
·        Setelah 3 – 5 menit, angkat termometer dan baca hasilnya
·        Catat hasil
·        Bersihkan termometer dengan kertas / tissue
·        Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
·        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan 

Termometer

         

4.      Pernapasan
A.  Pengertian
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau pola pernapasan.
Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas per menit. Tingkat respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit dengan menghitung berapa kali dada meningkat.
Respirasi dapat meningkat pada saat demam, berolahraga, emosi. Ketika memeriksa pernapasan, adalah penting untuk juga diperhatikan apakah seseorang memiliki kesulitan bernapas.

Pola pernapasan adalah:
- Pernapasan normal (euphea)
- Pernapasan cepat (tachypnea)
- Pernapasan lambat (bradypnea)
- Sulit/sukar bernapas (oypnea)

Jumlah pernapasan seseorang adalah:
- Bayi : 30 - 40 kali per menit
- Anak : 20 - 50 kali per menit
- Dewasa : 16 - 24 kali per menit

B.   Indikasi
·        Secara rutin bersamaan dengan pengukuran denyut, suhu, tekanan darah
·        Sewaktu diperlukan
·        Atas instruksi dokter
·        Pasien akan, sedang, setelah dibedah.

C.  Kontraindikasi
·        Pasien dengan sakit jantung, pendarahan, kontraksi kuat, pembukaan lengkap
·        Jika kanul ada hambatan jangan dipaksakan
·        jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasanx sedang dihitung
D.  Pelaksanaan
1.      Alat dan bahan
·        Arloji (jam) atau stop-watch
·        Buku catatan
·        Pena

2.      Cara kerja
·        Jelaskan prosedur pada klien
·        Cuci tangan
·        Atur posisi pasien (manusia coba).
·        Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
·        Catat hasil.
·        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Stopwacth